Sistem Pertidaksamaan dan Daerah Arsir | Radarhot com
phone: +62 822-1002-7724
e-mail: dfn@dr.com

Sistem Pertidaksamaan dan Daerah Arsir


Sistem Pertidaksamaan dan Daerah Arsir




Sistem Pertidaksamaan dan Daerah Arsir

Pengantar

Dalam matematika, sistem pertidaksamaan adalah kumpulan dari beberapa pertidaksamaan yang saling berhubungan. Sistem pertidaksamaan ini sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, optimasi, dan pemodelan matematika. Salah satu aplikasi penting dari sistem pertidaksamaan adalah dalam menentukan daerah arsir atau daerah penyelesaian.

Daerah arsir adalah daerah pada bidang koordinat kartesius yang memenuhi semua pertidaksamaan dalam sistem tersebut. Daerah arsir ini dapat berbentuk segitiga, persegi panjang, atau bentuk-bentuk lainnya, tergantung pada sistem pertidaksamaan yang diberikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menentukan sistem pertidaksamaan dan mengidentifikasi daerah arsirnya. Kita akan mempelajari langkah-langkah yang diperlukan, serta memberikan beberapa contoh untuk memahami konsep ini dengan lebih baik.

Memahami Sistem Pertidaksamaan

Sebelum kita dapat menentukan daerah arsir, kita perlu memahami sistem pertidaksamaan terlebih dahulu. Sistem pertidaksamaan terdiri dari beberapa pertidaksamaan yang saling berhubungan. Pertidaksamaan ini dapat melibatkan variabel-variabel dan konstanta-konstanta tertentu.

Bentuk umum dari sistem pertidaksamaan adalah:

a₁x + b₁y ≤ c₁ a₂x + b₂y ≤ c₂ ... aâ‚™x + bâ‚™y ≤ câ‚™

Di mana:

  • a₁, a₂, ..., aâ‚™ adalah koefisien-koefisien variabel x
  • b₁, b₂, ..., bâ‚™ adalah koefisien-koefisien variabel y
  • c₁, c₂, ..., câ‚™ adalah konstanta-konstanta

Setiap pertidaksamaan dalam sistem ini dapat berupa "≤", "≥", "<", atau ">". Tujuan kita adalah untuk menemukan nilai-nilai x dan y yang memenuhi semua pertidaksamaan dalam sistem tersebut.

Menentukan Daerah Arsir

Setelah memahami sistem pertidaksamaan, kita dapat mulai menentukan daerah arsir. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Gambar Garis-Garis Pertidaksamaan: Pertama-tama, kita harus menggambar garis-garis yang mewakili setiap pertidaksamaan pada bidang koordinat kartesius. Garis-garis ini akan membagi bidang menjadi beberapa daerah.

  2. Tentukan Titik-Titik Potong: Selanjutnya, kita perlu menentukan titik-titik potong antara garis-garis pertidaksamaan. Titik-titik potong ini akan menjadi sudut-sudut dari daerah arsir.

  3. Tentukan Daerah Arsir: Setelah menggambar garis-garis dan menentukan titik-titik potong, kita dapat mengidentifikasi daerah arsir. Daerah arsir adalah daerah yang memenuhi semua pertidaksamaan dalam sistem.

  4. Verifikasi Daerah Arsir: Sebagai langkah terakhir, kita dapat memverifikasi daerah arsir dengan mensubstitusikan titik-titik di dalam daerah tersebut ke dalam setiap pertidaksamaan. Jika semua pertidaksamaan terpenuhi, maka kita telah menemukan daerah arsir yang benar.

Berikut ini adalah contoh-contoh untuk membantu Anda memahami proses penentuan daerah arsir dengan lebih baik.

Contoh 1: Sistem Pertidaksamaan Sederhana

Misalkan kita memiliki sistem pertidaksamaan berikut:

x + y ≤ 6 x ≥ 0 y ≥ 0

Langkah-langkah untuk menentukan daerah arsirnya:

  1. Gambar Garis-Garis Pertidaksamaan:

    • Pertidaksamaan pertama, x + y ≤ 6, dapat digambar sebagai sebuah garis lurus dengan kemiringan -1 dan memotong sumbu y di titik 6.
    • Pertidaksamaan kedua, x ≥ 0, dapat digambar sebagai garis vertikal yang memotong sumbu x di titik 0.
    • Pertidaksamaan ketiga, y ≥ 0, dapat digambar sebagai garis horizontal yang memotong sumbu y di titik 0.
  2. Tentukan Titik-Titik Potong:

    • Titik potong antara garis x + y = 6 dan sumbu x adalah (6, 0).
    • Titik potong antara garis x + y = 6 dan sumbu y adalah (0, 6).
  3. Tentukan Daerah Arsir:

    • Daerah arsir adalah daerah yang dibatasi oleh garis-garis x + y = 6, x ≥ 0, dan y ≥ 0.
    • Daerah arsir berbentuk segitiga dengan titik-titik (0, 0), (6, 0), dan (0, 6).
  4. Verifikasi Daerah Arsir:

    • Misalkan kita memilih titik (3, 3) di dalam daerah arsir.
    • Substitusi (3, 3) ke dalam pertidaksamaan:
      • x + y = 3 + 3 = 6 ≤ 6 (terpenuhi)
      • x = 3 ≥ 0 (terpenuhi)
      • y = 3 ≥ 0 (terpenuhi)
    • Karena semua pertidaksamaan terpenuhi, maka titik (3, 3) berada di dalam daerah arsir.

Jadi, daerah arsir dari sistem pertidaksamaan ini adalah segitiga dengan titik-titik (0, 0), (6, 0), dan (0, 6).

Contoh 2: Sistem Pertidaksamaan dengan Lebih Banyak Variabel

Sekarang, mari kita coba sistem pertidaksamaan dengan dua variabel:

2x + y ≤ 8 x + 3y ≤ 12 x ≥ 0 y ≥ 0

Langkah-langkah untuk menentukan daerah arsirnya:

  1. Gambar Garis-Garis Pertidaksamaan:

    • Pertidaksamaan pertama, 2x + y ≤ 8, dapat digambar sebagai garis lurus dengan kemiringan -2 dan memotong sumbu y di titik 8.
    • Pertidaksamaan kedua, x + 3y ≤ 12, dapat digambar sebagai garis lurus dengan kemiringan -1/3 dan memotong sumbu y di titik 12.
    • Pertidaksamaan ketiga, x ≥ 0, dapat digambar sebagai garis vertikal yang memotong sumbu x di titik 0.
    • Pertidaksamaan keempat, y ≥ 0, dapat digambar sebagai garis horizontal yang memotong sumbu y di titik 0.
  2. Tentukan Titik-Titik Potong:

    • Titik potong antara garis 2x + y = 8 dan sumbu x adalah (4, 0).
    • Titik potong antara garis x + 3y = 12 dan sumbu y adalah (0, 4).
    • Titik potong antara garis 2x + y = 8 dan x + 3y = 12 adalah (2, 2).
  3. Tentukan Daerah Arsir:

    • Daerah arsir adalah daerah yang dibatasi oleh garis-garis 2x + y = 8, x + 3y = 12, x ≥ 0, dan y ≥ 0.
    • Daerah arsir berbentuk segiempat dengan titik-titik (0, 0), (4, 0), (2, 2), dan (0, 4).
  4. Verifikasi Daerah Arsir:

    • Misalkan kita memilih titik (1, 2) di dalam daerah arsir.
    • Substitusi (1, 2) ke dalam pertidaksamaan:
      • 2x + y = 2(1) + 2 = 4 ≤ 8 (terpenuhi)
      • x + 3y = 1 + 3(2) = 7 ≤ 12 (terpenuhi)
      • x = 1 ≥ 0 (terpenuhi)
      • y = 2 ≥ 0 (terpenuhi)
    • Karena semua pertidaksamaan terpenuhi, maka titik (1, 2) berada di dalam daerah arsir.

Jadi, daerah arsir dari sistem pertidaksamaan ini adalah segiempat dengan titik-titik (0, 0), (4, 0), (2, 2), dan (0, 4).

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah mempelajari bagaimana menentukan sistem pertidaksamaan dan mengidentifikasi daerah arsirnya. Kita telah mengikuti langkah-langkah yang diperlukan, mulai dari menggambar garis-garis pertidaksamaan, menentukan titik-titik potong, dan akhirnya mengidentifikasi daerah arsir.

Pemahaman tentang sistem pertidaksamaan dan daerah arsir ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, optimasi, dan pemodelan matematika. Dengan menguasai konsep ini, Anda dapat dengan mudah menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan sistem pertidaksamaan.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin mempelajari lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami akan senang untuk membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.

0 Komentar: