[Radar Hot][6]

Aljabar
Aritmatika
Autocad
Bimbel Jakarta Timur
Bimbingan Belajar
Biologi
Corel Draw
CPNS
Fisika
Geometri
Ilmu Pengetahuan
Info
Inspirasi
IPA
Islami
Kalkulus
Kimia
Kombinatorika
Manajemen
Matematika
Metode
Microsoft
MYOB
Operasi Hitung
OSN
PAT PAS UAS
Pemrograman
Pengukuran
Photoshop
Radarhot com
SEO
Soal
Software
Statistika
Teknisi
Trigonometri
Tutorial
Ujian Sekolah
video
Wirausaha
  

Radar Hot Berita

Radarhot com

Cara Membaca Pengukuran Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup




Cara Membaca Pengukuran Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup

Pengantar

Dalam dunia industri dan teknik, alat ukur presisi seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup memegang peranan penting dalam mengukur dimensi dan ketebalan benda-benda dengan ketelitian yang tinggi. Kedua alat ukur ini memungkinkan kita untuk mengukur ukuran-ukuran kecil dengan presisi yang lebih baik dibandingkan dengan alat ukur konvensional seperti penggaris.

Namun, untuk dapat menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup secara efektif, dibutuhkan pemahaman yang baik tentang cara membaca pengukurannya. Kesalahan dalam membaca hasil pengukuran dapat mengakibatkan kesalahan dalam proses produksi atau perakitan, yang tentunya akan merugikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci bagaimana cara membaca pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan benar, serta tips dan trik untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Dengan memahami konsep ini, Anda akan dapat memanfaatkan alat ukur presisi ini secara optimal dalam pekerjaan Anda.

Jangka Sorong

Pengenalan Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur dimensi benda-benda kecil dengan ketelitian hingga 0,02 mm atau 0,001 inci. Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Rahang Tetap: Rahang ini berfungsi untuk menahan benda yang akan diukur.
  2. Rahang Geser: Rahang ini dapat bergeser sepanjang mistar utama untuk mengukur dimensi benda.
  3. Mistar Utama: Mistar ini memiliki skala dalam satuan milimeter atau inci.
  4. Skala Nonius: Skala nonius ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dengan ketelitian yang lebih tinggi.
  5. Tombol Pengunci: Tombol ini digunakan untuk mengunci posisi rahang geser saat pengukuran.

Cara Membaca Jangka Sorong

Berikut adalah langkah-langkah untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong:

  1. Perhatikan Skala Utama: Pertama-tama, perhatikan angka pada skala utama (mistar) yang menunjukkan satuan terbesar, yaitu milimeter atau inci. Angka ini menunjukkan ukuran benda yang diukur.

  2. Baca Skala Nonius: Setelah itu, perhatikan skala nonius. Skala nonius ini memiliki 10 atau 20 bagian yang masing-masing mewakili 0,02 mm atau 0,001 inci. Catat angka pada skala nonius yang sejajar dengan garis referensi pada skala utama.

  3. Hitung Hasil Pengukuran: Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sebenarnya, jumlahkan nilai pada skala utama dengan nilai pada skala nonius yang sejajar. Contoh:

    • Skala utama menunjukkan 25 mm
    • Skala nonius menunjukkan angka 5
    • Hasil pengukuran = 25 mm + (5 x 0,02 mm) = 25,10 mm
  4. Perhatikan Ketelitian: Jangka sorong standar memiliki ketelitian 0,02 mm atau 0,001 inci. Jadi, hasil pengukuran harus dinyatakan dengan ketelitian tersebut.

Berikut adalah contoh-contoh pembacaan jangka sorong:

  • Skala utama = 15 mm, skala nonius = 0, hasil = 15,00 mm
  • Skala utama = 25 mm, skala nonius = 5, hasil = 25,10 mm
  • Skala utama = 30 mm, skala nonius = 15, hasil = 30,30 mm
  • Skala utama = 2,5 inci, skala nonius = 7, hasil = 2,507 inci

Tips Menggunakan Jangka Sorong

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan jangka sorong dengan benar:

  1. Jaga Kebersihan: Pastikan jangka sorong dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran atau debu yang menempel. Hal ini akan memudahkan pembacaan skala.

  2. Perhatikan Posisi: Saat mengukur, pastikan rahang jangka sorong menempel dengan baik di permukaan benda yang diukur. Jangan sampai ada celah atau rongga.

  3. Hindari Guncangan: Jaga jangka sorong dari guncangan atau benturan yang dapat memengaruhi keakuratan pembacaan.

  4. Perhatikan Satuan: Pastikan Anda memperhatikan satuan yang digunakan pada jangka sorong, apakah milimeter atau inci.

  5. Lakukan Kalibrasi Berkala: Lakukan kalibrasi jangka sorong secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran.

Dengan memahami cara membaca jangka sorong dan menerapkan tips-tips di atas, Anda akan dapat menggunakan alat ukur presisi ini dengan lebih efektif dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

Mikrometer Sekrup

Pengenalan Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur dimensi benda-benda kecil dengan ketelitian hingga 0,01 mm atau 0,0001 inci. Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Thimble (Tabung Putar): Komponen ini berfungsi untuk memutar poros mikrometer saat melakukan pengukuran.
  2. Sleeve (Selongsong): Selongsong ini memiliki skala utama dalam satuan milimeter atau inci.
  3. Spindle (Poros): Poros ini dapat bergerak maju-mundur untuk mengukur dimensi benda.
  4. Anvil (Landasan): Landasan ini berfungsi untuk menahan benda yang akan diukur.
  5. Ratchet Stop (Pengunci): Komponen ini berfungsi untuk mengunci posisi poros saat pengukuran.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Berikut adalah langkah-langkah untuk membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup:

  1. Perhatikan Skala Utama: Pertama-tama, perhatikan angka pada skala utama (selongsong) yang menunjukkan satuan terbesar, yaitu milimeter atau inci. Angka ini menunjukkan ukuran benda yang diukur.

  2. Baca Skala Thimble: Setelah itu, perhatikan skala pada tabung putar (thimble). Skala ini memiliki 50 atau 100 bagian yang masing-masing mewakili 0,01 mm atau 0,0001 inci. Catat angka pada skala thimble yang sejajar dengan garis referensi pada skala utama.

  3. Hitung Hasil Pengukuran: Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sebenarnya, jumlahkan nilai pada skala utama dengan nilai pada skala thimble yang sejajar. Contoh:

    • Skala utama menunjukkan 25 mm
    • Skala thimble menunjukkan angka 35
    • Hasil pengukuran = 25 mm + (35 x 0,01 mm) = 25,35 mm
  4. Perhatikan Ketelitian: Mikrometer sekrup standar memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,0001 inci. Jadi, hasil pengukuran harus dinyatakan dengan ketelitian tersebut.

Berikut adalah contoh-contoh pembacaan mikrometer sekrup:

  • Skala utama = 10 mm, skala thimble = 0, hasil = 10,00 mm
  • Skala utama = 25 mm, skala thimble = 35, hasil = 25,35 mm
  • Skala utama = 30 mm, skala thimble = 75, hasil = 30,75 mm
  • Skala utama = 1,5 inci, skala thimble = 25, hasil = 1,5025 inci

Tips Menggunakan Mikrometer Sekrup

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan mikrometer sekrup dengan benar:

  1. Jaga Kebersihan: Pastikan mikrometer sekrup dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran atau debu yang menempel. Hal ini akan memudahkan pembacaan skala.

  2. Perhatikan Posisi: Saat mengukur, pastikan landasan (anvil) dan poros (spindle) mikrometer menempel dengan baik di permukaan benda yang diukur. Jangan sampai ada celah atau rongga.

  3. Hindari Guncangan: Jaga mikrometer sekrup dari guncangan atau benturan yang dapat memengaruhi keakuratan pembacaan.

  4. Perhatikan Satuan: Pastikan Anda memperhatikan satuan yang digunakan pada mikrometer sekrup, apakah milimeter atau inci.

  5. Lakukan Kalibrasi Berkala: Lakukan kalibrasi mikrometer sekrup secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran.

  6. Gunakan Ratchet Stop: Selalu gunakan ratchet stop saat melakukan pengukuran untuk mencegah pembacaan yang salah akibat terlalu kuat memutar thimble.

Dengan memahami cara membaca mikrometer sekrup dan menerapkan tips-tips di atas, Anda akan dapat menggunakan alat ukur presisi ini dengan lebih efektif dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

Perbedaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Meskipun keduanya merupakan alat ukur presisi, jangka sorong dan mikrometer sekrup memiliki beberapa perbedaan, yaitu:

  1. Ketelitian: Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi, yaitu 0,01 mm atau 0,0001 inci, sedangkan jangka sorong memiliki ketelitian 0,02 mm atau 0,001 inci.

  2. Prinsip Kerja: Jangka sorong menggunakan prinsip geseran, sedangkan mikrometer sekrup menggunakan prinsip sekrup.

  3. Konstruksi: Mikrometer sekrup terdiri dari komponen yang lebih kompleks, seperti thimble, sleeve, dan spindle, sedangkan jangka sorong lebih sederhana.

  4. Aplikasi: Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter benda-benda kecil, sedangkan jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur berbagai dimensi benda.

  5. Kemudahan Penggunaan: Jangka sorong cenderung lebih mudah digunakan dibandingkan mikrometer sekrup, terutama untuk pengukuran yang cepat.

Meskipun memiliki perbedaan, kedua alat ukur ini sama-sama memainkan peran penting dalam industri dan teknik, terutama dalam pengukuran dimensi yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Kesimpulan

Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat ukur presisi yang sangat penting dalam dunia industri dan teknik. Untuk dapat menggunakan kedua alat ukur ini secara efektif, dibutuhkan pemahaman yang baik tentang cara membaca pengukurannya.

Dengan memahami konsep pembacaan jangka sorong dan mikrometer sekrup, serta menerapkan tips-tips penggunaannya, Anda akan dapat memanfaatkan alat ukur presisi ini dengan lebih optimal dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam proses produksi, perakitan, atau pekerjaan teknis lainnya.

Jadi, pelajari dan praktikkan cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan baik, agar Anda dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan Anda.

Radar Hot News: Berita Sains, Edukasi, dan Informasi Terkini

Radar Hot News adalah sumber terpercaya Anda untuk berita terbaru dalam bidang sains, edukasi, dan informasi terkini. Kami berkomitmen untuk menyajikan artikel yang informatif dan mendidik, yang mencakup berbagai topik mulai dari penemuan ilmiah terbaru hingga perkembangan penting dalam dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search