Soal Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks By Bimbel Jakarta Timur

 

Soal Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks By Bimbel Jakarta Timur

Pada Soal Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks ini sebelumnya Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan arti Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks ........ Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang dapat bergerak dengan bebas. Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan pengikatan dan pelepasan elektron.
Soal Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks By Bimbel Jakarta Timur

1. Suatu larutan dapat menghantarkan listrik jika....

a. terdapat zat yang mudah larut dalam air

b. terdiri dari molekul-molekul yang bebas bergerak

c. terdapat ion-ion yang bebas bergerak

d. terdiri dari atom-atom yang bebas bergerak

Pembahasan :

Suatu larutan dapat menghantarkan listrik jika memiliki partikel-partikel bermuatan yang dapat menghantarkan listrik. Partikel-partikel tersebut adalah ion-ion yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Akan tetapi jika ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas, maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik. Maka suatu larutan dapat menghantarkan listrik jika terdapat ion-ion yang bebas bergerak. (c)


2. Senyawa berikut yang dapat menghantarkan listrik melalui pergerakan ion-ion adalah....

a. metanol

b. NaCl padat

c.  larutan sukrosa

d. lelehan alumunium klorida

Pembahasan :

Senyawa yang dapat menghantarkan listrik adalah senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion yang dapat menghantarkan listrik adalah senyawa yang berbentuk larutan atau lelehan. 

Metanol adalah senyawa kovalen polar yang tidak dapat terionisasi dalam air, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.

NaCl padat adalah senyawa ion, tetapi karena berbentuk padat maka ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.

Zat terlarut sukrosa tidak dapat terurai menjadi ion-ion, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.

Alumunium klorida (AlCl₃) merupakan senyawa ion. Jika dalam bentuk larutan atau lelehanakan teruai menjadi ion Al³⁺ dan ion Cl⁻ . Maka lelehan alumunium klorida dapat menghantarkan listrik. (d)


3. Senyawa yang dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik tetapi dalam bentuk lelehan dan larutan dapat menghantarkan listrik adalah....

a. NaI dan HI

b. NaCl dan CCl₄

c. BaCl₂ dan KBr

d. CCl₄ dan HI

Pembahasan :

Senyawa yang dimaksud dalam soal adalah senyawa ion seperti NaI, NaCl, BaCl₂ dan KBr (c)


4. Berikut adalah data hasil suatu percobaan :


Kesimpulan dari data tersebut adalah......

a. Gula adalah larutan elektrolit yang bersifat netral

b. Larutan yang bersifat netral bukan larutan elektrolit

c. Larutan elektrolit harus bersifat asam atau basa

d. Larutan elektrolit bisa bersifat asam, basa atau netral

Pembahasan :

Larutan yang menghasilkan nyala lampu adalah HCl (bersifat asam), NaOH (bersifat basa) dan NaCl (bersifat garam/netral). Maka larutan elektrolit bisa bersifat asam, basa atau netral. (d)


5. Reaksi ionisasi larutan asam nitrat HNO₃ di dalam air yang benar adalah.....

a. HNO₃ (aq) → H⁺ (aq) + NO³⁻ (aq) 

b. HNO₃ (aq) → H⁺ (aq) + NO⁻ (aq) 

c. HNO₃ (aq) → H⁺ (aq) + 3NO⁻ (aq) 

d. HNO₃ (aq) → 3H⁺ (aq) + NO⁻ (aq) 

Pembahasan :

HNO₃ terionisasi menjadi kation H⁺ dan anion NO⁻ . (b)


6. Di antara senyawa kovalen berikut yang merupakan senyawa nonelektrolit adalah...

a. amonia

b. karbon dioksida

c. asam asetat

d. dinitrogen pentoksida

Pembahasan :

Senyawa kovalen ada yang merupakan senyawa elektrolit, ada yang merupakan senyawa nonelektrolit. Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan listrik atau termasuk senyawa elektrolit adalah senyawa kovalen polar. Senyawa kovalen non polar merupakan senyawa nonelektrolit.

Amonia (NH₃) = kovalen polar = elektrolit

Karbon dioksida (CO₂) = kovalen non polar = nonelektrolit

Asam asetat (CH₃COOH) = kovalen polar = elektrolit

Dinitrogen pentoksida (N₂O₅) = kovalen polar = elektrolit

(b)


7. Berikut ini merupakan senyawa elektrolit kuat, kecuali......

a. H₂SO₄

b. NaOH

c. CH₃COOH

d. MgCl

Pembahasan :

Elektrolit kuat bersifat asam kuat, basa kuat atau garam

H₂SO₄ = asam kuat = elektrolit kuat

NaOH = basa kuat = elektrolit kuat

CH₃COOH = asam lemah = elektrolit lemah

MgCl₂ = garam = elektrolit kuat

(c)


8. Perhatikan gambar uji daya hantar listrik berikut :

Larutan yang termasuk elektrolit kuat dan nonelektrolit adalah larutan nomor.....
a. I dan II
b. I dan IV
c. II dan III
d. III dan V

Pembahasan :
Pada uji daya hantar listrik, elektrolit kuat akan menyebabkan lampu menyala dan gelembung gas yang banyak pada elektroda (larutan I). Non elektrolit tidak menyebabkan lampu menyala ataupun timbul gelembung gas (larutan IV). (b)


9. Pernyataan berikut yang sesuai dengan pengertian dari oksidasi adalah....





Pembahasan :

Reaksi yang melibatkan oksigen 

→ Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Maka jumlah oksigen bertambah.

Reaksi yang melibatkan hidrogen 

→ Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan hidrogen. Maka jumlah hidrogen berkurang.

Reaksi yang melibatkan elektron 

→ Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Maka jumlah elektron berkurang.

(b)


10. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, reaksi berikut yang merupakan reaksi reduksi adalah.....

a. 2Cu(s) + O(g) → 2CuO(s) 

b. C(s)O(g)  CO(g) 

c. 4Fe(s)  + 3O(g)   2Fe₂O(s) 

d.  2NO₂(g)  N(g) + 2O(g) 

Pembahasan :

Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen. (d)


11. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan elektron, reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi adalah.....

a. N + 6e⁻  2N³

b. Fe³ + 3e⁻ → Fe

c. Mg → Mg²⁺ + 2e⁻ 

d. Zn²⁺ + 2e⁻ → Zn

Pembahasan :

N + 6e⁻  2N³⁻ (mengikat 6 elektron)

Fe³ + 3e⁻ → Fe (mengikat 3 elektron)

Mg → Mg²⁺ + 2e⁻ (melepaskan 2 elektron)

Zn²⁺ + 2e⁻ → Zn (mengikat 2 elektron)

Yang merupakan reaksi oksidasi adalah yang melepaskan elektron (c)


12. Bilangan oksidasi Cr dalam senyawa kalium kromat (K₂CrO₄) adalah....

a. +2

b. +4

c. +6

d. +8

Pembahasan :

→ K merupakan logam alkali (gol I), bilangan oksidasi dalam senyawa = +1

→ Bilangan oksidasi O dalam senyawa adalah -2

→ Jumlah bilangan oksidasi dalam senyawa adalah 0

K₂CrO₄

2 x biloks K + biloks Cr + 4 x biloks O = 0

2 (1) + Cr + 4 (-2) = 0

Cr = 0 -2 + 8 = +6 (c)


13. Di antara senyawa-senyawa berikut, bilangan oksidasi Fe tertinggi adalah pada senyawa ......

a. Fe(NO₃)

b. CaFeO₄

c. FeSO₄

d. Fe₂(SO₄)

Pembahasan :

➣Fe(NO₃)

Fe + 2x [5 + 3(-2)] = 0

Fe + 2 x (-1) = 0

Fe = +2

➣CaFeO₄

2 + Fe + 4(-2) = 0

Fe = 0 - 2 + 8 = +6

➣FeSO₄

Fe + 6+ 4(-2) = 0

Fe = 0 -6 +8 = +2

➣ Fe₂(SO₄)

2Fe + 3x[6 + 4(-2)] = 0

2Fe + 3(-2) = 0

2Fe = 6

Fe = +3

Tertinggi +6 (b)


14. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

4NO(g) + O(g)  + H₂O(l)   4HNO(aq)

Bilangan oksidasi nitrogen berubah dari .....

a. +2 menjadi +3

b. +2 menjadi +5

c. +4 menjadi +3

d. +4 menjadi +5

Pembahasan :

➣NO

N + 2(-2) = 0

N = 0 + 4 = +4

➣ HNO

1 + N + 3(-2) = 0

N = 0 -1 + 6 = +5

Bilangan oksidasi N berubah dari +4 menjadi +5 (d)


15. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

Cl₂(g) + NaOH(aq)    NaCl(s) NaClO(aq) H₂O(l) 

Bilangan oksidasi klor berubah dari .....

a. 0 menjadi -1 dan +1

b. 0 menjadi +1 dan -1

c. +2 menjadi -1 dan +1

d. +2 menjadi +1 dan -1

Pembahasan : 

➣ Cl₂ 

Cl = 0

➣ NaCl

1 + Cl = 0

Cl = 0 -1 = -1

➣ NaClO

1 + Cl + (-2) = 0

Cl = 0 - 1 + 2 = +1

Bilangan oksidasi klor berubah dari 0 menjadi -1 dan +1 (a)


16. Perubahan berikut yang merupakan reaksi reduksi adalah.....

a. Cl⁻ menjadi Cl

b. KClO₃ menjadi KCl

c. Cl₂O₇ menjadi ClO₄⁻

d. Cl₂ menjadi KClO

Pembahasan :

Cl⁻ menjadi Cl

  bilangan oksidasi Cl berubah dari -1 menjadi 0, terjadi penaikan biloks

 reaksi oksidasi

KClO₃ menjadi KCl

biloks K = +1, biloks O = -2

biloks Cl pada KClO

+1 + Cl + 3(-2) = 0

Cl = 0 - 1 + 6 = +5

biloks Cl pada KCl

+1 + Cl = 0

Cl = 0 - 1 = -1

  bilangan oksidasi Cl berubah dari +5 menjadi -1, terjadi penurunan biloks

 reaksi reduksi (b)

untuk option c dan d bisa kamu lanjutkan chek perubahan biloksnya


17. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

Fe₂O(s)  + 3CO(g)   2Fe(s)  + 3CO(g)

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi tersebut adalah...

a. Fe₂O mengalami reaksi oksidasi

b. Fe melepaskan elektron

c. CO₂ merupakan zat hasil oksidasi

d. C melepaskan oksigen

Pembahasan :

➣Fe₂O₃ 

 2Fe +3(-2) = 0, Fe = 6 :2 = +3

➣Fe = 0

➣CO

C + (-2) = 0

C = +2

➣CO₂ 

C + 2(-2) = 0

C = +4

Bilangan oksidasi Fe turun dari +3 menjadi 0, maka Fe₂O₃ mengalami reduksi dan mengikat elektron.

Bilangan oksidasi C naik dari +2 menjadi +4, maka CO mengalami oksidasi dan CO₂  adalah hasil oksidasi (c)


18. Perhatikan reaksi-reaksi berikut :

(I) NaOH + HCl  NaCl H₂O

(II) Zn + 2NH₄Cl  ZnCl₂ + 2NH  H₂ 

(III) AgNO₃ + NaCl  AgCl + NaNO

(IV) CrO₃ + 2Al → AlO₃ + 2Cr

Di antara reaksi-reaksi di atas yang merupakan reaksi redoks adalah.....

a. (I) dan (III)

b. (II) dan (IV)

c. (I), (II) dan (III)

d. (IV) saja

Pembahasan :

Reaksi (I) : bilangan oksidasi Na tetap +1, O tetap -2, H tetap +1 dan Cl tetap -1.

Tidak terjadi perubahan biloks, bukan reaksi redoks

Reaksi (II) : bilangan oksidasi Zn berubah dari 0 menjadi +2 tapi biloks lain tetap

Hanya terjadi reaksi oksidasi pada Zn, bukan reaksi redoks

Reaksi (III) : tidak ada yang mengalami perubahan bilangan oksidasi, bukan reaksi redoks.

Reaksi (IV) : bilangan oksidasi Cr berubah dari +3 menjadi 0 (reduksi) dan biloks Al berubah dari 0 menjadi +3 (oksidasi). Merupakan reaksi redoks. (d)


19.  Perhatikan persamaan reaksi berikut :

2HBr + H₂SO₄  Br₂ + SO₂ + 2H₂O

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi tersebut adalah...

a. HBr adalah oksidator

b. H₂SO₄ adalah reduktor

c. Br₂ adalah hasil oksidasi

d. H₂O adalah hasil reduksi

Pembahasan :

➣ HBr

1 + Br = 0

Br = -1

➣ Br

Br = 0

➣ H₂SO

2(1) + S +4(-2) = 0

S = 0 - 2 + 8 = +6

➣ SO

S +2(-2) = 0

S = 0 + 4 = +4


Br mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari -1 menjadi 0. Maka Br mengalami oksidasi dimana HBr berlaku sebagai reduktor dan Br₂ adalah hasil oksidasi. (c)


20. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

2HNO₃ + 3H₂S → 2NO + 3S + 4H₂O 

Hasil oksidasi pada reaksi tersebut adalah...

a. HNO₃ 

b. H₂S

c. NO

d. S

Pembahasan :

➣ HNO

1 + N + 3(-2) = 0

N = 0 - 1 + 6 = +5

➣ NO

N + (-2) = 0

N = +2

H₂S

2(1) + S = 0

S = 0 - 2 = -2

➣ S = 0


Yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi adalah S, yaitu dari -2 menjadi 0. Maka H₂S mengalami oksidasi dan hasil oksidasinya S. (d)


21. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

Zn + 2MnO₂ +2NH₄OH  MnO + NH + Zn(OH)₂ + H₂O 

Senyawa MnO₃ pada reaksi tersebut berlaku sebagai....

a. reduktor

b. oksidator

c. hasil reduksi

d. hasil oksidasi

Pembahasan :

➣ MnO₂ 

Mn + 2(-2) = 0

Mn = 0 + 4 = +4

➣ MnO

2Mn + 3(-2) = 0

2Mn = 0 + 6 = 6

Mn = +3

Mn mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +4 menjadi +3. Maka Mn mengalami reduksi dan MnO₃ merupakan hasil reduksi (c)


22. Perhatikan persamaan reaksi berikut :

2Na₂SO + 4HCl  2S+ 2SO₂ + 2H₂O + 4 NaCl

Pernyataan berikut sesuai dengan reaksi tersebut, kecuali ....

a. bilangan oksidasi sulfur berubah dari +2 menjadi 0 dan +4

b. Na₂SO₃ merupakan zat yang berfungsi sebagai oksidator maupun reduktor

c. bilangan oksidasi Cl tidak mengalami perubahan

d. reaksi tersebut merupakan reaksi konproporsionasi

Pembahasan :

➣ Na₂SO

2(1) + 2S + 3(-2) = 0

2S = 0 - 2 + 6 = 4

S = 4 : 2 = + 2

➣ S = 0

➣ SO₂ 

S + 2(-2) = 0

S = 0 + 4 = +4


Bilangan oksidasi sulfur berubah dari + 2 menjadi 0 dan +4 ✓

Na₂SO₃ merupakan zat yang berfungsi sebagai oksidator maupun reduktor ✓

➣ HCl

1 + Cl = 0

Cl = -1

➣ NaCl

1 + Cl = 0

Cl = -1

Bilangan oksidasi Cl tidak mengalami perubahan 

Reaksi diatas mempunyai zat oksidator dan reduktor yang sama, maka merupakan reaksi autoredos atau disproporsionasi, bukan konproporsionasi. (d)


23. Perhatikan reaksi-reaksi berikut :

(I) 3NaClO  2NaCl + NaClO

(II) 2H₂S + SO  3S  + 2H₂O 

(III) 3I + 6KOH 5KI + KIO₃ + 3H₂O 

(IV) FeO₃ + CO → 2FeO + CO

Di antara reaksi-reaksi di atas yang merupakan reaksi autoredoks adalah.....

a. (I) dan (III)

b. (II) dan (IV)

c. (I), (II) dan (III)

d. (IV) saja

Pembahasan :

Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dimana oksidator dan reduktornya adalah zat yang sama.

(I) 3NaClO  2NaCl NaClO
Bilangan oksidasi Cl berubah dari +1 menjadi -1 dan +5.
NaClO merupakan zat yang berlaku sebagai oksidator maupun reduktor.
(I) reaksi autoredoks

(II) 2H₂S + SO  3S  + 2H₂O 
Bilangan oksidasi S berubah dari -2 dan +4 menjadi 0.
H₂S mengalami reduksi dengan hasil reduksi S. SO₂ mengalami oksidasi dengan hasil oksidasi S.
S merupakan hasil reduksi juga hasil oksidasi.
➣ (II) reaksi bukan autoredoks melainkan reaksi konproporsionasi

(III) 3I + 6KOH 5KI + KIO₃ + 3H₂O 
Bilangan oksidasi I berubah dari 0 menjasi -1 dan +5
I₂ merupakan zat yang berlaku sebagai oksidator maupun reduktor.
(III) reaksi autoredoks

FeO₃ + CO → 2FeO + CO
Bilangan oksidasi Fe berubah dari +3 menjadi +2.
FeO mengalami reduksi dan berlaku sebagai oksidator.
Bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4.
CO mengalami oksidasi dan merupakan reduktor.
➣ (IV) reaksi bukan autoredoks
(a)

24. Pada reaksi fotosintesis, gas karbon dioksida bereaksi dengan air dibantu dengan sinar matahari menghasilkan glukosa dan oksigen. Gas karbon dioksida berperan sebagai.....

a. oksidator

b. reduktor

c. katalisator

d. hasil oksidasi

Pembahasan :

Gas karbon dioksida (CO₂) mengalami reduksi, merupakan oksidator. (a)



25. Pemurnian hematit menjadi besi berlangsung menurut reaksi berikut :

FeO + 3CO → 2Fe + 3CO

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi tersebut adalah....

a. reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi

b. FeO₃ merupakan oksidator

c. karbon mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +1 menjadi +2

d. logam besi (Fe) merupakan hasil oksidasi

Pembahasan :

Bilangan oksidasi Fe turun dari +3 menjadi 0. Fe mengalami reduksi dan FeO₃ merupakan oksidator. (b)

 

SEMOGA BERMANFAAT












Komentar

Peta Bimbel Jakarta Timur

 
Use the Cookies: Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberi anda pengalaman terbaik di situs web kami clicking on more information