Dalam membahas Asam, Basa Dan Garam Dalam Kehidupan Sehari hari Bimbel Jakarta Timur menjelaskan bahwa Asam, basa dan garam banyak dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa asam, basa dan garam selain terdapat secara alami di alam seperti asam sitrat dalam jeruk, senyawa-senyawa ini secara luas dimanfaatkan untuk industri serta keperluan sehari-hari.
Sebenarnya kita dapat mengenali zat tersebut dari rasanya akan tetapi cara itu sebaiknya dihindari untuk senyawa yang bersifat kuat karena selain beracun juga dapat melukai. Di laboratorium kita mengidentifikasinya menggunakan kertas lakmus, indikator alami ataupun pH meter. Kekuatan asam basa suatu zat ditentukan dari nilai pH nya yaitu derajat keasaman zat. Untuk zat asam memiliki ph <7, semakin kecil nilai pH-nya maka zat tersebut merupakan asam kuat. Sebaliknya zat yang bersifat basa memiliki pH > 7, semakin besar nilai pH menunjukkan makin kuat sifat basa. Untuk zat yang bersifat netral atau garam maka pH-nya 土 7.
1. Asam
Asam atau dalam bahasa Inggris disebut acid berasal dari bahasa Latin yaitu acetum yang berarti cuka. Senyawa asam banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam buah-buahan, cairan aki bahkan cairan lambung kita. Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik merupakan senyawa asam yang berasal dari tumbuhan dan hewan sedangkan asam anorganik merupakan asam yang dibuat dari mineral-mineral dan nonlogam. Asam organik biasanya adalah asam lemah sedangkan asam anorganik biasanya adalah asam kuat di mana dalam keadaan pekat biasanya korosif, dapat melukai kulit, dan dapat melarutkan logam dengan cepat.
Senyawa asam dikenali dari rasanya yang asam, atau bahkan dari aromanya pun tercium asam. Tapi berhati-hati untuk tidak begitu saja mengidentifikasinya berdasarkan rasa dan aroma karena bisa berbahaya. Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam maupun marmer. Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam senyawa asam maka kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Tetapi jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam senyawa asam maka kertas lakmus tersebut akan berubah warnanya menjadi merah.
Asam maupun basa adalah zat elektrolit dimana yang menyebabkan suatu zat bersifat basa adalah ion OH−yang dilepaskan ketika dilarutkan di dalam air. Semua basa, kecuali NH₄OHberwujud padat. Adapun NH₄OH tidak dijumpai dalam bentuk murni melainkan larutan gas NH₃dalam air. Senyawa basa bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit. Jika kita mencelupkan tangan ke dalam larutan basa maka kulit tangan kita terasa licin dikarenakan reaksi antara basa tersebut dengan lemak pada kulit kita. Karena sifatnya yang bereaksi dengan lemak itulah banyak zat bersifat basa yang digunakan sebagai pembersih seperti sabun mandi, deterjen maupun pembersih lantai.
Basa jika dicampur dengan asam akan menghasilkan reaksi penetralan, yaitu menghasilkan garam dan air yang bersifat netral. Karena itulah banyak pupuk menggunakan zat basa untuk menetralkan tanah yang mempunyai keasaman tinggi. Begitu juga penggunaan senyawa basa untuk mengurangi keasaman dari cairan lambung kita yang mengandung HCl (asam klorida).
Sifat-sifat basa :
• terasa pahit
• licin jika disentuh
• ketika dalam bentuk larutan merupakan penghantar listrik yang baik
• di dalam air melepaskan ion OH−
• memiliki pH > 7
• merubah kertas lakmus merah menjadi biru
Contoh-contoh senyawa basa :
3. Garam
Semua garam merupakan elektrolit kuat. Seperti disebutkan di atas, garam dapat diperoleh dari reaksi penetralan yaitu reaksi pencampuran zat asam dan absa hingga menghasilkan garam dan air. Akan tetapi tidak semua garam berifat netral, itu tergantung dari kekuatan asam dan basa yang membentuknya. Jika asam pembentuknya kuat dan basanya lemah maka garam akan bersifat sedikit asam dengan nilai pH dibawah 7. Begitupun sebaliknya jika yang membentuknya adalah basa kuat dan asam lemah.
Garam banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang umum dikenal masyarakat yaitu natrium klorida atau dikenal sebagai garam dapur, magnesium sulfat atau garam inggris yang dipakai sebagai obat pencahar serta natrium bikarbonat atau soda kue (NaHCO₃)
Sifat-sifat garam :
• elektrolit kuat
• bersifat netral, kadang sedikit asam ataupun basa
• memiliki pH 土 7
• tidak merubah warna kertas lakmus
Contoh-contoh senyawa garam :
Demikian senyawa-senyawa asam, basa dan netral yang ada dalam kehidupan kita. Dengan mengenali sifat-sifat suatu campuran ataupun senyawa dapat membantu kita untuk memaksimalkan dalam pemanfaatannya maupun mengantisipasi hal yang merugikan.
Dalam membahas Asam, Basa Dan Garam Dalam Kehidupan Sehari hari Bimbel Jakarta Timur menjelaskan bahwa Asam, basa dan garam banyak dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa asam, basa dan garam selain terdapat secara alami di alam seperti asam sitrat dalam jeruk, senyawa-senyawa ini secara luas dimanfaatkan untuk industri serta keperluan sehari-hari.
Sebenarnya kita dapat mengenali zat tersebut dari rasanya akan tetapi cara itu sebaiknya dihindari untuk senyawa yang bersifat kuat karena selain beracun juga dapat melukai. Di laboratorium kita mengidentifikasinya menggunakan kertas lakmus, indikator alami ataupun pH meter. Kekuatan asam basa suatu zat ditentukan dari nilai pH nya yaitu derajat keasaman zat. Untuk zat asam memiliki ph <7, semakin kecil nilai pH-nya maka zat tersebut merupakan asam kuat. Sebaliknya zat yang bersifat basa memiliki pH > 7, semakin besar nilai pH menunjukkan makin kuat sifat basa. Untuk zat yang bersifat netral atau garam maka pH-nya 土 7.
1. Asam
Asam atau dalam bahasa Inggris disebut acid berasal dari bahasa Latin yaitu acetum yang berarti cuka. Senyawa asam banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam buah-buahan, cairan aki bahkan cairan lambung kita. Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik merupakan senyawa asam yang berasal dari tumbuhan dan hewan sedangkan asam anorganik merupakan asam yang dibuat dari mineral-mineral dan nonlogam. Asam organik biasanya adalah asam lemah sedangkan asam anorganik biasanya adalah asam kuat di mana dalam keadaan pekat biasanya korosif, dapat melukai kulit, dan dapat melarutkan logam dengan cepat.
Senyawa asam dikenali dari rasanya yang asam, atau bahkan dari aromanya pun tercium asam. Tapi berhati-hati untuk tidak begitu saja mengidentifikasinya berdasarkan rasa dan aroma karena bisa berbahaya. Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam maupun marmer. Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam senyawa asam maka kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Tetapi jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam senyawa asam maka kertas lakmus tersebut akan berubah warnanya menjadi merah.
Asam maupun basa adalah zat elektrolit dimana yang menyebabkan suatu zat bersifat basa adalah ion OH−yang dilepaskan ketika dilarutkan di dalam air. Semua basa, kecuali NH₄OHberwujud padat. Adapun NH₄OH tidak dijumpai dalam bentuk murni melainkan larutan gas NH₃dalam air. Senyawa basa bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit. Jika kita mencelupkan tangan ke dalam larutan basa maka kulit tangan kita terasa licin dikarenakan reaksi antara basa tersebut dengan lemak pada kulit kita. Karena sifatnya yang bereaksi dengan lemak itulah banyak zat bersifat basa yang digunakan sebagai pembersih seperti sabun mandi, deterjen maupun pembersih lantai.
Basa jika dicampur dengan asam akan menghasilkan reaksi penetralan, yaitu menghasilkan garam dan air yang bersifat netral. Karena itulah banyak pupuk menggunakan zat basa untuk menetralkan tanah yang mempunyai keasaman tinggi. Begitu juga penggunaan senyawa basa untuk mengurangi keasaman dari cairan lambung kita yang mengandung HCl (asam klorida).
Sifat-sifat basa :
• terasa pahit
• licin jika disentuh
• ketika dalam bentuk larutan merupakan penghantar listrik yang baik
• di dalam air melepaskan ion OH−
• memiliki pH > 7
• merubah kertas lakmus merah menjadi biru
Contoh-contoh senyawa basa :
3. Garam
Semua garam merupakan elektrolit kuat. Seperti disebutkan di atas, garam dapat diperoleh dari reaksi penetralan yaitu reaksi pencampuran zat asam dan absa hingga menghasilkan garam dan air. Akan tetapi tidak semua garam berifat netral, itu tergantung dari kekuatan asam dan basa yang membentuknya. Jika asam pembentuknya kuat dan basanya lemah maka garam akan bersifat sedikit asam dengan nilai pH dibawah 7. Begitupun sebaliknya jika yang membentuknya adalah basa kuat dan asam lemah.
Garam banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang umum dikenal masyarakat yaitu natrium klorida atau dikenal sebagai garam dapur, magnesium sulfat atau garam inggris yang dipakai sebagai obat pencahar serta natrium bikarbonat atau soda kue (NaHCO₃)
Sifat-sifat garam :
• elektrolit kuat
• bersifat netral, kadang sedikit asam ataupun basa
• memiliki pH 土 7
• tidak merubah warna kertas lakmus
Contoh-contoh senyawa garam :
Demikian senyawa-senyawa asam, basa dan netral yang ada dalam kehidupan kita. Dengan mengenali sifat-sifat suatu campuran ataupun senyawa dapat membantu kita untuk memaksimalkan dalam pemanfaatannya maupun mengantisipasi hal yang merugikan.
Thanks
BalasHapusyou're welcome
Hapus