| Ketika melihat nama-nama kimia yang tercantum dalam bahan makanan kita langsung merasa paranoid, "ahhh bahasanya susah pasti bahan berbahaya". Ataupun sebaliknya ketika melihat iklan yang mengatakan keunggulan produknya dengan kata-kata ilmiah atau nama kimia kita langsung takjub, "wahhh bahasanya keren, pasti bahannya bagus atau inovasi baru". Padahal yang disebutkan adalah zat-zat alami yang ada dalam makanan dan bukanlah hal berbahaya. Kita seringkali terjebak karena ketidaktahuan kita. Sebagai contoh mari kita baca ilustrasi berikut,
Minuman Kemasan |
Anda Suka Minuman ini?
Setelah saya survey ternyata minuman kemasan ini mengandung DIHIDROGEN MONOKSIDA. Di kemasan tidak tercantum tapi kandungan zat tersebut sudah pasti ada.
Senyawa tersebut juga ditemukan di sabun cair, pembersih lantai, dan deterjen cair.
Ilustrasi di atas adalah postingan di facebook yang sempat viral. Postingan tersebut membuat kalangan yang tidak mengerti merasa cemas apa sebenarnya kandungan yang ada dalam minuman-minuman tersebut yang juga ada dalam sabun cair. Dihidrogen monoksida, nama kimia yang terlihat begitu ilmiah sehingga ada yang menyangka itu adalah bahan berbahaya. Bahkan untuk orang yang pernah belajar kimia pun akan sempat bertanya-tanya, bahan apakah dihidrogen monoksida ini.
Jika kita telaah dalam ilmu kimia, di berarti dua dan mono berarti satu. Maka kita dapatkan bahwa dalam molekul dihidrogen monoksida yang dimaksud terdapat 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen. Yaaa molekul tersebut adalah H₂O atau nama yang biasa kita sebut dalam keseharian adalah air. Lihat, tidak berbahaya bukan? Dari sini kita dapat ambil pelajaran untuk tidak terlalu paranoid akan nama-nama kimia karena dalam setiap bahan yang ada di kehidupan kita pastilah tersusun dari zat-zat kimia.
Bahan-bahan kimia yang ada di dapur
H₂O = Air
NaCl = Natrium klorida = garam dapur
C₁₂H₂₂O₁₁ = sukrosa = gula pasir
CH₃COOH = Asam asetat = cuka
NaC₇H₅O₂ = Natrium benzoat = pengawet makanan
NaHCO₃ = Natrium bikarbonat = soda kue
Ca(OH)₂ = kalsium hidroksida = kapur sirih
Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dapur
Elpiji
Gas elpiji terdiri dari hidrokarbon yaitu propana (C3H8), butana (C4H10) serta hidrokarbon lain dalam jumlah kecil yaitu etana(C2H6) dan pentana (C5H12). Elpiji dijual dalam bentuk cairan yang bertekanan dalam tabung. Zat hidrokarbon ketika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Contoh reaksi pembakaran butana :
C4H10 + 6½ O2 ⇛ 4CO2 + 5H2O
Roti
Roti yang biasa kita konsumsi adalah roti yang mengalami proses mengembang, dimana terbentuk kantong udara sehingga menjadi naik dan kenyal. Bahan-bahan yang membuat roti mengembang diantaranya adalah ragi, baking soda, dan baking powder. Reaksi terjadi antara asam dari mentega atau susu dengan baking soda atau baking powder yang membentuk kantong gas dan menyebabkan adonan naik. Ragi yang dipadukan dengan air hangat mengolah gula alami dan karbohidrat yang berasal dari terigu atau bahan lainnya. Proses fermentasi ini menimbulkan gelembung gas dan menyebabkan adonan roti naik dan mengembang.
Daging
Pemasakan daging khususnya pembakaran menghasilkan reaksi Maillard yang terjadi saat gula dan protein yang terdenaturasi dalam daging mulai mulai dirombak dan dikonfigurasi ulang. Reaksi ini juga disebut reaksi pencoklatan, Reaksi inbi menghasilkan aroma dan rasa yang khas pada daging.
Masih banyak contoh-contoh zat kimia maupun reaksi-reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita yang merupakan hal alami. Tidak semua hal yang terdengar atau terlihat asing bagi kita adalah hal berbahaya atau inovasi yang canggih. Hanya saja memang diperlukan ketelitian dan mau mempelajari agar kita tidak terjebak dengan rasa paranoid atau mudah ditipu.